Pages

Minggu, 22 Januari 2012

e

Baca Seterusnya »»  

d

Baca Seterusnya »»  

c

Baca Seterusnya »»  

b

Baca Seterusnya »»  

a

Baca Seterusnya »»  

Head to Head Rivalitas Klasik Ferguson vs Wenger

Rival lawas Arsene Wenger dan Sir Alex Ferguson akan saling berhadapan lagi pada hari minggu nanti, ini adalah pertemuan kedua di antara Arsenal dan Manchester United untuk musim EPL ini dan kami membandingkan kedua manajer itu untuk Anda.

Gelar Juara
Kedua pria ini sama-sama mereguk sukses yang tidak bisa disebut kecil, bergelimang gelar prestisius. Hanya saja Wenger terakhir kali meraihnya pada tahun 2005, yakni berupa Piala FA.

Sementara Fergie terakhir menambahkan trofi Liga Inggris di kabinet gelar United, itu diraihnya di musim 2010-2011 kemarin. Hal yang menambahkan nilai prestise, itu mahkota ke-19 Setan Merah di Liga domestik, terbanyak sementara waktu di EPL.

Kekuatan
Kemampuan manajemen Sumber Daya Manusia Sir Alex rasanya tidak ada yang menandingi. Dari memotivasi hingga tingkat kedisiplinan. Kaya varian strategi juga kerap seimbang ketika melakukan rotasi pemain. Tanggung jawabnya sebagai pelatih begitu mumpuni plus merangkap posisi sebagai manajer malah menjadi kunci kehebatannya.

Wenger adalah orang yang paling bertanggung jawab atas gaya permainan Arsenal yang indah itu, dan itu sudah ia terapkan di program pelatihan yang ia susun dari level yang paling dasar. Kemampuannya mencium bakat muda juga sangat istimewa, tak heran gerakan The Gunners kerap lebih ekonomis dibanding klub lain di pasar transfer.

Kelemahan
Manusia tidak lepas dari yang namanya ketidaksempurnaan, pun begitu dengan Ferguson. Gaya kepemimpinannya yang otoriter dan cenderung keras kadang membuatnya harus berpisah dengan bintang yang sesungguhnya masih begitu berguna bagi klubnya, sebut saja Beckham, Stam hingga Nistelrooy.

Wenger adalah pelatih yang begitu tajam dalam berbelanja pemain bagus, sayang otoritasnya terbatas kebijakan klub dan sering kali orang di atasnya. Wibawa Wenger juga kurang besar, kadang kala ia malah menerima disalahkan untuk kesalahan yang harusnya menjadi tanggung jawab anak asuhnya, terutama perihal kedisiplinan.

Mind Games
Keduanya punya kemampuan yang terbilang setara untuk kasus menebar psy war, namun pengalaman Ferguson yang lebih lama berkecimpung di Inggris sepertinya membuatnya lebih efektif untuk mempengaruhi hasil akhir laga para pasukannya.

Ferguson pernah berucap tentang Wenger seperti ini ketika, pria Perancis itu baru datang menukangi The Gunners "Ia tak punya pengalaman di sini, ia datang dari jepang. Kini ia bicara banyak tentang bagaimana cara mengorganisir sepak bola kepada semua orang di Inggris, sebaiknya ia tutup mulut saja,"

Wenger pun tak kalah pandai bersilat lidah untuk bos MU itu, "Ferguson manajer hebat, pembuat keputusan jitu, menggebu-gebu, punya kepribadian serta motivasi yang konsisten. Anda pastinya perlu mengorbankan hidup yang sedemikian panjang untuk pekerjaannya itu,"

Statistik Pertemuan Keduanya
Total dua orang ini telah saling berhadapan sebanyak 46 kali, sejak Wenger datang ke Inggris. Dari total pertemuan itu United lebih sering menang total 21 kemenangan dibukukan asuhan Sir Alex termasuk untuk laga yang berakhir dengan adu tendangan penalti.

Sementara Wenger dan Ferguson harus berbagi angka sebanyak 16 kali (Imbang). Catatan The Profesor atas Fergie adalah 9 kemenangan dan dari hasil itu tidak mencakup adu penalti.
Baca Seterusnya »»  

Kalah Dari Bolton, Liverpool Gagal Dekati 4 Besar

gagal untuk bisa lebih dekat dengan 4 besar setelah takluk 1-3 dari Bolton Wanderers di Reebok Stadium, Minggu (22/01).

Bertindak sebagai tuan rumah, Bolton mengawali laga dengan apik dan tampil agresif menekan pertahanan tim tamu. Sementara Liverpool memilih untuk mengandalkan serangan balik.

Dengan tekanan konstan, Bolton berhasil unggul cepat di menit ke-4 lewat tendangan keras Mark Davies yang tak bisa dihalau oleh Pepe Reina. Liverpool kini tertinggal 1-0.

Di tengah upaya untuk bangkit, Liverpool malah harus kembali kebobolan di menit ke-30 melalui Nigel Reo-Coker. Kegagalan pemain bertahan The Reds menjaga Nigel Reo-Coker harus dibayar mahal Liverpool yang kini tertinggal 2-0.

Dua kali tertinggal, Liverpool kembali mendapat asa saat Craig Bellamy mencetak gol di menit ke-37. Skor 2-1 bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, Liverpool tampil ngotot guna mengejar ketertinggalan, demi ambisi menembus zona Liga Champions. Namun bukannya menyamakan kedudukan, The Reds kembali tertinggal setelah tendangan setengah voli Gretar Steinsson menjebol gawang Pepe Reina.

Dalam keadaan tertinggal, Liverpool berusaha membongkar pertahanan Bolton. Salah satunya di menit ke-70, ketika tendangan keras Daniel Agger berhasil melewati penjagaan kiper Bogdan namun masih membentur tiang gawang. Skor 3-1 untuk keunggulan Bolton bertahan hingga wasit meniup peluit panjang.

Susunan pemain
Bolton: Bogdan; Knight, Wheater, Ricketts, Gretar Rafn Steinsson; Muamba, Reo-Coker, Mark Davies, Martin Petrov, Chris Eagles (Tuncay Sanli 90); David Ngog (Kevin Davies 88).

Liverpool: Reina; Agger, Skrtel, Enrique, Johnson; Adam (Stewart Downing 65), Gerrard, Rodriguez (Dirk Kuyt 64), Henderson; Bellamy, Carroll.
Baca Seterusnya »»  

Cewek Cantik Ini Penyebab Cedera Boateng

gadis cantik yang menjadi kekasih dari Kevin-Prince Boateng mengungkapkan fakta unik dengan menyebutkan aktivitas Boateng di ranjang menjadi alasan cedera sang pemain.


Boateng memang menjadi langganan kamar perawatan Milan di musim ini. Terakhir pihak klub memberikan konfirmasi jika pemain berkebangsaan Ghana ini bakal absen sebulan akibat cedera otot.

Melissa lantas berpendapat jika sederetan cedera yang menimpa Boateng disebabkan oleh aktivitas bercinta kedua pasangan ini yang dilakukan dalam frekuensi tinggi.

"Alasan mengapa dia (Kevin-Prince Boateng) selalu mendapat cedera adalah karena kami bercinta 7 hingga 10 kali seminggu," ucap model cantik berusia 25 tahun itu kepada Vanity Fair.

"Saya tidak suka dengan foreplay, saya ingin langsung kepada intinya. Posisi favorit saya adalah berada di atas, sehingga saya bisa pegang kendali."

Belum ada respon dari Milan terkait dengan komentar Satta ini. Dengan sebulan absen, Botang bakal melewatkan beberapa laga penting Rossoneri, diantaranya ketika menghadapi Arsenal di babak 16 besar Liga Champions, 15 Februari mendatang.
Baca Seterusnya »»  

BIGMATCH: OLD RIVALRY

Mental The Gunners tengah menurun seiring kekalahan dari Swansea akhir pekan kemarin, dan tekanan berat akan ada di pundak mereka untuk membalas kekalahan memalukan 8-2 dari United di awal musim lalu.

Setan Merah tengah bersemangat mengejar sang tetangga, Manchester City di puncak klasemen dan performa konsisten mereka dalam beberapa pekan terakhir menjadi modal berharga melawat ke Emirates Stadium.

Nama : Robin van Persie
Usia : 29
Ujung tombak Arsenal ini sudah menunjukkan perannya yang teramat vital di kubu The Gunners. Insting dan skill individunya kerap menjadi pembeda untuk tim.
Nama : Paul Scholes
Usia : 38
Kembali dari pensiun demi mengatasi krisis lini tengah Setan Merah, terbukti kreativitas dan determinasinya masih bisa mendongkrak semangat tanding United

Baca Seterusnya »»  

Villas-Boas: Torres Butuh Keberuntungan

Manajer Chelsea Andre Villas-Boas optimis Fernando Torres akan mengakhiri periode mandulnya dan butuh sedikit keberuntungan.

Namun Villas-Boas mengakui, hasil imbang tanpa gol di kandang Norwich, Sabtu (21/1) kemarin adalah hasil yang "tak cukup bagus" untuk Chelsea.

Torres terakhir kali mencetak untuk Chelsea adalah bulan Oktober lalu, yakni pada pertandingan Liga Champions menghadapi Genk.

Saat lawan Norwich, peluang pemain termahal Inggris tersebut digagalkan aksi gemilang John Ruddy. Chelsea akhirnya gagal mencetak gol dan memberi Norwich clean sheet pertama di Premier League musim ini.

"Dia (Torres) punya beberapa peluang bagus, dengan sedikit lagi keberuntungan, dia akan mencetak gol," kata Villas-Boas usai pertandingan seperti dilansir Sky Sports.

"Kami menciptakan banyak peluang untuk memenangkan pertandingan, bukan hanya dari striker, tapi juga gelandang. Saya pikir kami adalah tiga tim teratas yang mampu membuat peluang mencetak gol, tapi yang jadi masalah adalah faktor efisiensi. Ini terjadi sepanjang musim ini,"

"Kami mencoba menemukan gol yang kami inginkan, tapi ini adalah hari yang membuat kami frustasi. Kami mampu mendominasi, tapi tak mampu mencetak gol," tegas Villas-Boas
Baca Seterusnya »»  

Neymar Ungkap Alasan Tolak Real dan Barca

Bola.net - Wonderkid Brasil, Neymar, menegaskan rencananya untuk tetap bersama Santos hingga tahun 2014 setelah menolak tawaran tampil di Eropa bersama Real Madrid atau Barcelona.


Pekan lalu Neymar resmi memperpanjang kontraknya hingga 2014 dan pemain Terbaik Amerika Latin 2011 itu mengatakan bahwa ia tak ingin cepat-cepat pergi dari Santos.

"Untuk saat ini saya mengatakan "tidak" pada minat Real Madrid dan Barcelona," kata Neymar seperti dilansir Soccerway.

"Saya punya kontrak sampai tahun 2014 bersama Santos dan saya ingin menyelesaikan kontrak saya di Santos. Setelah itu, saya tak tahu apa yang akan terjadi,"

"Saya tetap bermimpi untuk tampil di Eropa, tapi kapan itu akan terealisasi, saya belum tahu,"

"Impian saya yang paling dekat adalah meraih gelar juara Piala Dunia 2014 bersama Brasil. Saya harus siap menghadapinya, saya yakin kami memiliki skuad yang bagus dan punya peluang besar meraih gelar juara dunia," tegas Neymar.
Baca Seterusnya »»  

Senin, 16 Januari 2012

Ternyata, Guardiola Sependapat dengan Mourinho


BARCELONA – Jauh-jauh hari, pelatih Real Madrid, José Mourinho mewanti-wanti, bahwa para pemainnya harus mengenyampingkan El Clásico di Piala Raja dan fokus pada La Liga. Ternyata, langkah tersebut, juga diambil Josep Guardiola kepada timnya, Barcelona.

Salah satu partai perempatfinal Copa del Rey, akan menyuguhkan El Clásico antara dua seteru abadi, Barcelona dan Madrid, setelah sukses mengeliminasi lawan-lawan mereka sebelumnya di babak 16 besar. Mereka pun ditakdirkan bertemu untuk kedua dan ketiga kalinya musim ini, yang akan bermula di Santiago Bernabèu, 18 Januari mendatang.

Tapi sebelumnya, Mourinho tidak ingin pemain Madrid terlalu terobsesi dan terlalu ‘kepikiran’ Barca, karena akan menjadi bumerang di La Liga, jika lengah. Ternyata, Guardiola juga sependapat, dan mengutarakan hal yang sama kepada Lionel Messi cs.

Barca di klasemen La Liga, masih tertinggal lima poin dari Los Blancos dan partai di jornada ke-18, melawan Real Betis pada Senin dini hari (16/1/2012) mendatang, amat penting, untuk tetap menekan Madrid di puncak klasemen.

“Jika kami bereaksi dengan baik di Liga (melawan Betis) ‘gara-gara’ memikirkan Clásico, kami akan terlempar dari perburuan gelar. Dengan Madrid yang menjadi rival, anda harus terus meraup poin,” ujar Guardiola, seperti dikutip Goal, Minggu (15/1/2012).

Jelas, bagi Guardiola, kepentingan utama Azulgrana adalah mempertahankan titel Liga dan Piala Raja, hanya menjadi bonus sampingan, jika memang mampu dimenangkan. Karena itu, Guardiola menetapkan hati anak-anak buahnya, untuk tidak terobsesi dengan Madrid dalam kerangka Piala Raja.

“Saya sudah katakan beberapa kali, bahwa Liga menjadi yang terpenting untuk kami, karena menjadi juara di Liga, bisa mengantarkan kami ke kompetisi lainnya lagi. Jika tim saya bisa tampil baik, kami akan meraih poin penuh,” lanjutnya.

“Kami akan bermain melawan Betis, kami akan berusaha memenangkannya dan di akhir musim, kita lihat saja nanti, apa yang akan pantas kami dapatkan,” pungkas Guardiola.
(raw)
Baca Seterusnya »»  

Gelandang Madrid Menunggu Pinangan Liverpool


MADRID - Keinginan Liverpool memboyong Esteban Granero dari Real Madrid tidak bertepuk sebelah tangan. Gelandang muda Spanyol ini menyatakan siap bergabung dengan The Reds.

Granero nampaknya sudah putus asa untuk memperjuangkan tempatnya di skuad Real Madrid. Gelandang muda ini pun secara terbuka menyatakan keinginannya bergabung ke klub yang bermarkas di Anfield tersebut.

“Di Real Madrid, dia (Granero) mendapatkan kesempatan yang sangat terbatas. Dia berencana untuk meninggalkan klub (Madrid), kemungkinan ke Liverpool,” tutur Teo Lazaro, agen Granero sebagaimana dikutip International Business Times, Senin (16/1/2012).

“Mudah saja. Jika dia (Granero) tidak bisa bermain di Madrid, maka dia akan bermain di tempat lain,” sambung Lazaro meyakini bahwa Granero bakal hengkang dari Madrid.

Sejak kembali direkrut Madrid pada 2009 lalu, Granero memang kesulitan menembus tim inti. Dan saat ini, posisinya kian sulit setelah pelatih Jose Mourinho juga tidak meliriknya. Di bawah komando Mourinho musim ini, Granero baru mendapat tujuh kesempatan tampil di semua ajang dan belum mencetak satu pun gol.

Tak ingin kariernya menjadi sia-sia karena hanya menjadi cadangan abadi di skuad El Real, Granero pun memutuskan mencari klub lain. Liverpool menjadi salah satu tim yang ingin dibela Granero karena dinilai punya potensi untuk membawanya bersinar. (acf)

Baca Seterusnya »»  

Milan Tak Berdaya di San Siro


MILAN - Diego Milito membuat AC Milan merana. Gol semata wayangnya di menit ke-54, memastikan kemenangan 1-0 Inter Milan dalam laga panas bertajuk derby della Madonnina, Senin (16/1/2012) dini hari WIB.


Selayaknya laga derby, duel Milan kontra Inter kali ini juga langsung berjalan dengan tempo tinggi. Kedua tim sama-sama menerapkan permainan terbuka.

Laga baru memasuki menit ke-4, Inter berhasil unggul lewat gol Thiago Motta yang menyambut umpan Douglas Maicon dengan tandukannya. Sayang, gol tersebut dianulir wasit Daniele Orsato yang menilai Motta telah terlebih dulu terperangkap offside.

Usai insiden tersebut, Milan mulai mengambilalih jalannya laga. Di menit ke-11, Alexandre Pato mendapat peluang. Sayang, Pato kurang tenang dalam mengeksekusi bola. Tendangan dari dalam kotak penalti melambung.

Milan yang mendapat dukungan lebih dari penonton di San Siro, terus mengendalikan permainan. Di menit ke-21, Kevin Prince Boateng berpeluang besar membuka keungulan Milan. Memanfaatkan umpan pojok mendatar Emanuelson, Boateng yang tidak terkawal melepaskan tembakan, namun sayang bola masih melayang di atas mistar Julio Cesar.

Ibra juga punya peluang di menit ke-31. Sayang tendangan akrobatiknya menyambut umpan silang Boateng masih melambung di atas mistar gawang Cesar.

Inter yang bermain mengandalkan serangan balik, mendapatkan peluang emas pertamanya di menit ke-39. Akselerasi Yuto Nagatomo diakhiri dengan melepaskan umpan silang ke jantung pertahanan Milan. Bola diterima Ricky Alvarez yang tidak terkawal di mulut gawang. Sayang eksekusi pemain muda Argentina ini masih terlalu lemah sehingga bisa diantisipasi Christian Abbiati.

Tempo permainan kian meninggi di lima menit terakhir. Milan nyaris membuka skor andai tendangan Mark van Bommel menyambut umpan Pato tidak menghantam mistar gawang. Skor 0-0 alias kacamata masih bertahan hingga babak pertama usai.

Memasuki interval kedua, Milan masih mendominasi penguasaan bola. Namun, alih-alih membuka keunggulan, gawang I Rossoneri justru bobol lebih dulu. Diego Milito membawa Inter unggul di menit ke-54.

Berawal dari sebuah serangan balik cepat, Javier Zanetti sukses menggiring bola dari tengah lapangan dan kemudian melepaskan umpan ke arah Milito. Bola umpan Zanetti gagal diantisipasi Ignazio Abate sehingga memudahkan Milito untuk menggiringnya ke kotak penalti dan sejurus kemudian melepaskan tembakan mendatar yang tak mampu dibendung Abbiati. 1-0 untuk Inter.

Tertinggal, Milan coba merespon dengan meningkatkan serangan. Namun, skema defensif yang diterapkan Ranieri membuat Milan kesulitan mendobrak pertahanan Inter yang berlapis. Sementara itu, Inter masih terus menebar ancaman lewat serangan balik cepat yang jadi senjata utama mereka.

Milan punya peluang di menit ke-70 melalui Ibra. Sayang, tendangan mendatar Ibra masih melebar. Semenit berselang, Milito kembali mendapat peluang. Namun, kali ini tendangannya dari dalam kotak penalti masih bisa diredam Abbiati.

Di menit ke-76, Ibra melepaskan umpan ke kotak penalti yang disambut tendangan Nocerino. Bola meluncur ke arah Pato di depan gawang. Sayang, striker asal Brasil gagal meneruskanya dengan baik. Cesar pun dengan mudah mengamankan bola.

Memasuki 10 menit sisa pertandingan, Clarence Seedorf yang baru masuk ke lapangan menebar ancaman dengan tendangan jarak jauh. Sial, Julio Cesar tampil sigap mengamankan bola. Tak lama berselang giliran Stephan El Shaarawy yang harus gigit jari setelah sontekannya juga digagalkan Cesar. El Shaarawy baru masuk menggantikan Pato.

Hasil ini membuat rekor tidak terkalahkan Milan di San Siro akhirnya pecah. Milan pun dipastikan gagal mengkudeta Juventus yang beberapa jam sebelumnya bermain imbang lawan Cagliari. Milan tak beranjak dari posisi dua, tertinggal satu poin dari Juve di puncak klasemen.

Sementara bagi Inter, ini merupakan kemenangan keenam mereka secara beruntun. Tambahan tiga angka memang tidak mengubah posisi Inter di peringkat lima dengan 32 poin, namun sukses memangkas selisih poin dengan Lazio di tempat keempat menjadi hanya satu angka.

Susunan Pemain:
Milan (4-3-1-2): Abbiati; Abate, Nesta, Thiago Silva, Zambrotta/Robinho (66’) Boateng, Van Bommel, Nocerino/Seedorf (79’); Emanuelson; Ibrahimovic, Pato/El Shaarawy (83’).

Inter (4-4-2): Julio Cesar; Maicon, Lucio, Samuel, Nagatomo; Zanetti, Thiago Motta, Cambiasso, Alvarez/Chivu (67’); Milito/Sneijder (75’), Pazzini/Forlan (90+1). (fit)

Baca Seterusnya »»  
 
Copyright 2011 Edwin's Blog. Powered by Blogger
Blogger by Blogger Templates WP by Wpthemescreator